Pagi menjadi sesuatu yang baru kala kita terbangun dari tidur, namun pagi menjadi hal yang buruk saat suasana hati sedang tidak berada pada moodnya. Setiap hari aku berfikir mungkin ada sesuatu yang salah dari semua ini, entah aku atau sekelilingku yang salah, aku masih mencarinya. Mungkin sebuah perkataan dari para suhu-suhu diluar sana itu benar bahwa “ketika kamu kehilangan disaat itulah kamu menghargai sesuatu hal yang paling kecil sekalipun.”

Aku paham akan hal itu, puluhan kali aku kehilangan cinta, kehilangan orang yang biasanya aku bergantung kepadanya. Dan dari kepahaman itu aku mengerti bahwa aku harus mandiri, aku tidak ingin bergantung dengan siapapun bukan karena aku gengsi namun aku tidak ingin saat kehilangan aku tidak bisa berdiri lagi. Aku ajarkan hal itu kesemua orang terdekatku, meski mereka mau menerima dengan 10% dari perkataanku, selebihnya mereka pasti banyak alasan yang di lontarkan.

Seakan seperti benda yang tidak berpijak pada tempatnya, aku bahkan merasa seperti rumahku bukan berada disini, aku berada ditempat yang lain yang dimana aku pun tidak mengerti itu dimana. Aku paham aku hanya menyewa salah satu tempat di tempatmu. Tapi itu bukan berarti dengan seenaknya kamu memperlakukan penyewamu. Apa kamu tidak sungguh menyewakan tempat ini?

Yah sekalipun berbicara banyak hal itu tidak cukup untuk menyadarkanmu, aku lelah. Dulu aku menganggap bahwa pergi itu bukanlah solusi dari semua hal, tapi aku sadar itulah jalan terbaik saat orang itu sudah sangat terpojok. Ingin marah namun tak akan bisa, untuk diam pun juga gak akan bisa karena bukan sifatku untuk diam. Apakah kau bukan rumahku? Apa kau hanya persinggahanku untuk sementara?

Ketika aku berfikir seperti itu aku teringat dengan dia yang sudah 5 tahun aku didik agar menjadi orang yang tepat bagiku. Namun sekarang aku tinggalkan tanpa aku beri kejelasan. Andai semua bisa diulang aku memilih untuk tidak bertemu kamu dan dia karena kamupun juga tidak sungguh-sungguh. Aku harap aku salah. Tulisan ini mewakili apa yang aku dengarkan sekarang. Bisa kamu mendengarkannya?

Kukira kau rumah – Amigdala