The browser that puts you first

– Brave Browser

Apple iPhone menjadi device utama saya dari sejak saya lulus kuliah S1 dan memang saya juga memakai device Android untuk kebutuhan lain selain untuk develop aplikasi android, namun untuk sehari-hari ya saya pasti pakai iPhone. Bukan untuk flexing tapi karena sudah nyaman saja. Dulu ketika saya pakai Android Xiaomi saya selalu menemukan masalah ketika saya buka aplikasi online shop seperti Tokopedia atau Shopee, mereka cenderung lambat entah kenapa dan hal ini tidak saya temukan ketika saya mencoba memakai iOS iPhone. Akhirnya Android saya gunakan untuk hal yang lain seperti untuk aplikasi pemerintahan yang bapuk dan hanya tersedia di android saja karena mungkin aplikasi nya asal jadi develop aplikasi, atau hanya sekedar untuk beberapa instansi yang hanya menyediakan Android only. Intinya coba-coba ajalah. Kalau untuk game dan aplikasi yang menurut saya sustainable ya pasti saya instal di iOS.

Namun bukan berarti di iOS lancar tidak ada masalah. Ketika saya di Android saya selalu mempergunakan Kiwi Browser + uBlock + Popup Blocker agar saya nyaman ketika browsing tanpa iklan. Saya bukan membenci iklan namun dibeberapa situs, iklan menjadi hal yang sangat menganggu sekali seperti di Doodstream ketika streaming p**n ???? detik.com yang iklannya bisa nutupin beritanya, atau di Tribun Bangsat News yang waduh saya gak bisa lagi jelasin karena banyaknya iklan.

Tribun dengan Bangsatnya iklannya

Nah karena di iOS saya memakai Safari Browser dan Safari ini tidak mempunyai uBlock (meski ada embel- embel extension tapi percayalah itu useless), akhirnya saya kembali ke browser jaman saya kuliah dulu yaitu Brave Browser. Nah kabar baiknya kalau dahulu saya memakai Brave Browser karena saya malas dengan Adblock Plus yang makin hari makin mendukung Google Ads, sekarang saya memakai ini di iOS karena Adblock yang mereka pakai sangat powerfull. Saya bisa melihat detik.com dengan sangat nyaman bahkan sekelas tribun dibabat habis iklannya. Hehehe.

Tapi pasti ada kekurangannya dong? Iya ada tapi tidak mengganggu. Di Chrome atau Safari saya bisa menggunakan fitur terjemah yang dimana sering saya gunakan ketika saya masuk ke situs russia atau china yang bahasanya bukan alfabet pada umumnya. Tapi ini tidak mengganggu juga sih. Dan ada fitur sinkronisasi yang really it’s useless di Brave. Kenapa saya bilang useless? Begini, ketika sinkronisasi saya biasanya menggunakan Server side yang dimana data saya di tampung diserver dan ketika saya login melalui device baru, device baru saya akan secara otomatis terisi data saya. Berbeda dengan Brave yang mungkin menggunakan teknologi torrent yang dimana tidak ada server penengah. Jadi saya harus punya device lain yang menampung data saya ketika saya switch ke device baru.

Ini membuat saya menggunakan PC kantor dan PC pribadi saya untuk memasang Brave Browser. Ribet? Well gak juga sih, selama semua device saya inter-connected datanya pasti masuk. Ini mirip dengan Firefox kyknya CMIIW

Jadi kesimpulannya apa? Yah saya menggunakan Brave Browser sebagai daily browser saya di Apple iOS saya karena banyak iklan yang sebenarnya tidak mengganggu (kecuali kamu Tribun, dasar clickbaiters laknat)